Himakova : Ekspedisi Ilmiah ‘SURILI’ Rimba Sumatera

Bogor. 18 Juli 2016. Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (Himakova) secara konsisten sejak tahun 2003 telah menjelajah berbagai pelosok negeri melalui ekspedisi ilmiah Studi Konservasi Lingkungan (SURILI) untuk melakukan eksplorasi keanekaragaman hayati, inventarisasi potensi ekowisata, kajian budaya masyarakat lokal serta pemetaan kawasan karst di berbagai kawasan konservasi. Kegiatan ekspedisi yang telah tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai ekspedisi terlama dan berkelanjutan oleh mahasiswa ini pada tahun ini akan kembali dilakukan. Tahun ini, tim ekspedisi Himakova berjumlah 50 orang mahasiswa dan 1 orang dosen pembina akan menyasar Kawasan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang-Bukit Baling (SMBRBB), Provinsi Riau.

SMBRBB merupakan dataran kaki Bukit Barisan yang memanjang dari utara ke selatan Pulau Sumatera yang terletak di sebelah barat Provinsi Riau dan berbatasan langsung dengan provinsi Sumatera Barat. Kawasan SMBRBB oleh para ahli harimau juga diklasifikasikan sebagai kawasan prioritas jangka panjang konservasi Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae). Bukan hanya harimau sumatera yang ada di kawasan ini, kawasan SMBRBB adalah kawasan yang menyimpan berbagai potensi keanekaragaman satwa dan tumbuhan. Keanekaragaman satwa yang ada di dalam kawasan SMBRBB terbagi kedalam beberapa taksonomi mulai dari mamalia, burung, reptilia, dan amphibi. Tercatat 50 spesies dari kelas mamalia terdapat di SMBRBB, beberapa spesies merupakan spesies yang dilindungi diantaranya harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), harimau dahan (Neofelis nebulosa), tapir (Tapirus indica), siamang (Hylobates syndactylus), simpai (Presbitys melalophos), dan lutung dada putih (Presbitys femoralis),

Potensi tumbuhan yang ada di SMBRBB juga beragam, bahkan pada tahun 2013 Tim Tiger Patrol Unit (TPU) yang dibentuk atas kerja sama WWF-Indonesia dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menemukan bunga raflesia dalam keadaan mekar sempurna. Bunga yang sangat jarang ditemukan dalam kondisi mekar sempurna ini dilindungi secara hukum berdasarkan PP No. 7 tahun 1999, dan berstatus genting (endangered) dalam Daftar Merah IUCN. Tim TPU menemukan lima bunga raflesia, yang mana salah satunya dalam kondisi mekar sempurna, dengan ukuran diameter sekitar 50 cm di lokasi 448 m dpl.

Menurut M Rifki yang menjabat sebagai Ketua Pelaksana Ekspedisi SURILI 2016, “Kegiatan ekspedisi SURILI 2016 adalah perwujudan bakti nyata mahasiswa untuk menjaga, peduli dan mecintai kekayaan alam Indonesia dengan Menggali Potensi Keanekaragaman Hayati, Ekosistem Karst, dan Pengembangan Ekowisata di SMBRBB, Provinsi Riau”.

Dalam kegiatan ini peserta ekspedisi terbagi menjadi 3 tim pengkaji, yaitu tim ekologi, tim Sosek dan tim Goa. Kegiatan SURILI 2016 yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 13 Juli – 27 Juli 2016 ini terselenggara berkat kerjasama Himakova dengan SMBRBB, BBKSDA Riau, World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia, Pemberdayaan dan Pendidikan Konservasi Alam (YAPEKA), Indonesian Ecotourism Network (Indecon), german cooperation deutsche zusammenarbeit, International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), Kreditanstalt für Wiederaufbau (KfW), Tropical Forest Conservation Action for Sumatera (TFCA-Sumatera), Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI), Career Development and Alumni Affairs – Bogor Agricultural University (CDA IPB), PT Bogor Life Science and Technology (BLST) serta PT. Bogor Anggana Cendekia (Botani Square Mall).

Keanekaragaman hayati di SMBRBB tak sedikit yang termasuk dalam kategori dilindungi, langka, dan terancam punah. Banyak potensi di SMBRBB, baik kekayaan alam, maupun kehidupan sosial budaya masyarakat beserta kearifan lokal yang dimilikinya. Hal tersebut merupakan aset daerah, nasional bahkan dunia dan hal ini tentunya harus dijaga, dilestarikan dan dikembangkan sebaik mungkin untuk kesejahteraan masyarakat lokal di sekitar kawasan SMBRBB khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya.  Salam lestari! Salam konservasi!. (Muhamad Fahmi Mafruchi / mf.mafruchi@gmail.com)