Arsip Kategori: News

PRAKTIKUM INTERPRETASI ALAM DI DESA CITALAHAB

Sabtu, 22 September 2012 merupakan hari dimana kami mahasiswa semester 5 Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (DKSHE) bersama beberapa orang mahasiswa SC (Suporting Course) dari depatemen lain melaksanakan praktikum lapang pertama untuk mata kuliah Interpretasi Alam. Kami didampingi oleh dosen mata kuliah interpretasi alam yaitu ibu Eva Rachmawati S. Hut, M.Si beserta beberapa orang asisten praktikum. Praktikum ini berlokasi di Kampung Citalahab, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Desa Citalahab ini masih masuk kedalam kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Praktikum ini dilaksanakan selama 2 hari yaitu pada tanggal 22-23 September 2012.

Seluruh mahasiswa yang akan melakukan praktikum berkumpul bersama di ATM Center untuk memudahkan teknis kenberangkatan. Seluruh rombongan memulai keberangkatan sekitar pukul 06.00 WIB dengan menggunakan dua buah truk sebagai kendaraannya. Perjalanan dari kampus IPB Dramaga hingga desa Citalahab ditempuh kurang lebih selama 4 jam. Selama diperjalanan menuju Desa Citalahab, semua rombongan dimanjakan dengan pemadangan indah, mulai dari hamparan kebun teh hingga pemandangan hutan alam gunung Halimun Salak. Sekitar pukul 10.00 WIB akhirnya kami tiba juga di Desa Citalahab. Sesampainya disana kami bergegas untuk menyimpan barang-barang dirumah yang telah disediakan untuk kami menginap. Setelah menyimpan barang-barang kami pun langsung diperintahkan untuk survey dahulu jalur mana yang akan di jadikan lokasi interpretasi. Jalur yang akan di survey terdiri dari 10 jalur antara lain yaitu Hutan Cikanaiki, Perkebunan Teh Nirmala, Kebun Teh, Kampung Citalahab Central, Sawah, Hutan Dalam, Hutan Canopy Trail, Kebun Teh, Stasiun Cikaniki, dan Sungai di dekat homestay. Kami diberi waktu hingga pukul 12.00 WIB untuk melakukan survey. Semua kelompok berpencar untuk survey ke masing-masing jalur yang telah ditentukan. Setelah 2 jam melakukan survey kami pun kembali ke kampung Citalahab Central untuk istirahat, sholat, dan makan (Ishoma) sebelum melakukan kegiatan interpretasi yang sesungguhnya. Setelah Ishoma sekitar pukul 13.00 WIB kami pun mulai melakuakan kegiatan interpretasi yang sesungguhnya sesuai dengan apa yang diperintahkan dosen praktikum. Kegiatan yang dilakukan di jalur yang telah di tentukan pada praktikum ini yaitu merekam track jalur dan koordinat posisi flora, fauna dan objek yang menarik di sepanjang jalur dengan menggunakan GPS. Data-data tersebut kemudian diolah menjadi dalam bentuk peta. Saat melakukan verifikasi dilakukan pencatatan kondisi jalur, panjang dan lebar jalur, kemiringan jalur, potensi objek-objek wisata yang ditemui di sepanjang jalur, pengamatan flora yang ditemukan di sepanjang jalur pengamatan dengan cara mencatat jenis dan ciri morfologisnya dan pengamatan satwa yang dilakukan dengan cara identifikasi jenis satwa, ciri khas satwa, posisi perjumpaan satwa pada jalur pengamatan serta mencatat waktu perjumpaan dengan satwa tersebut. Selain itu kami juga melakukan wawancara kepada masyarakat di sekitar jalur tersebut mengenai sosial ekonomi dan budaya daerah tersebut. Kegiatan interpretasi di jalur-jalur tersebut dilakukan hingga pukul 17.00 WIB. Setelah pukul 17.00 WIB kami pun kembali ke kampung Citalahab Central untuk beristirahat, makan, dan merekap data untuk dibuat laporan sementara yang kemudian harus di konsultasikan dengan asisten praktikum dan dosen pembimbing di lapangan. Pukul 19.00 WIB kami pun makan malam bersama dan setelah itu seluruh kelompok kembali lagi ke tempatnya masing-masing untuk melanjutkan mengerjakan laporan sementara. Setelah laporan sementara selesai selanjutnya dikonsultasikan dengan asisten praktikum dan dosen pembimbing untuk dikoreksi kekurangan dan kesalahan-kesalahannya. Setelah semua kelompok berkonsultasi akhirnya semuanya dipersilahkan untuk beristirahat.

Keesokan harinya yaitu hari minggu, 23 September 2012 sekitar pukul 08.00 WIB semua kelompok kembali lagi ke lapangan untuk mengambil data-data yang kurang ataupun yang salah yang telah di koreksi oleh dosen pada kemarin malam. Sebelum kembali ke lapangan semuanya melakukan sarapan pagi bersama terlebih dahulu. Setelah itu barulah masing-masing kelompok melakukan pengambilan data kembali ke jalurnya masing-masing. Pengambilan data tersebut dilakukan kurang lebih hingga pukul 10.00 WIB, kemudian dilanjutkan dengan memperbaharui laporan sementara dengan data-data baru yang telah di ambil. Setelah laporan sementara semua kelompok selesai diperbaharui, kemudian dikonsultasikan kembali ke pembimbing untuk kembali dikoreksi. Setelah itu pada pukul 13.00 WIB semuanya berkumpul untuk makan siang bersama. Kemudian seluruh mahasiswa dipersilahkan untuk bersiap-siap untuk pulang setelah melakukan makan siang. Sekitar pukul 13.30 WIB akhirnya kami semua pun pulang kembali ke kampus IPB Dramaga.(Hamdani Rachman/E34100134).

 

 

Training : Revitalisasi Konservasi TOGA

Bogor, 11 Juli 2009.

Bagian Konservasi Keanekaragaman Tumbuhan (BKKT) Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan IPB, selama dua hari yaitu pada tanggal 11 dan Juli 2009 telah melaksanakan kegiatan Pelatihan Revitalisasi TOGA (Tumbuhan Obat Keluarga) bagi masyarakat desa di sekitar Kampus IPB Darmaga, yaitu dari Desa Cikarawang, Desa Cibanteng dan Desa Benteng. Pelatihan ini bagian dari kegiatan penelitian yang diperoleh tim peneliti BKKT melalui Penelitian Unggulan IPB (PUI) yang dibiayai DIPA IPB No.13/13.24.4/SPK/BG-PSN/2009.

Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan penelitian ini bagi masyarakat : (1) Terbangunnya percontohan masyarakat keluarga sehat mandiri melalui TOGA; (2) Memperoleh paket pengetahuan dan teknologi konservasi TOGA; dan (3) Mendorong terwujudnya konservasi TOGA sebagai pendukung bahan baku pembuatan produk-produk herbal/tradisional dalam skala keluarga.  Sedangkan manfaat bagi IPB adalah diperolehnya pengetahuan atau pengalaman baru tentang pengembangan TOGA yang sesuai dengan karakteristik kondisi masyarakat desa lingkar kampus.

Pelatihan hari pertama (11 Juli 2009) dilaksanakan di Ruang Sidang Rafflesia yang secara resmi dibuka oleh Dekan Fakultas Kehutanan IPB, Dr Ir. Hendrayanto, MAgr. Tamu undangan yang hadir antara lain Kepala Puskesmas Ciampea, dan Kepala Desa Cikarawang.  Pada pelatihan pertama ini, menghadirkan 5 orang instruktur yang memberikan materi pelatihan, yaitu : Dr. Ir. Ervizal A.M. Zuhud, MS (Revitalisasi Konservasi TOGA), Dr.Ir. Agus Hikmat, MSc.F. (Pengenalan dan Ramuan Tumbuhan Obat), Ir. Siswoyo, MSi. (Budidaya Tumbuhan Obat), Ir. Rita Kartikasari, MSi. (Penanganan Pascapanen dan Pengolahan Sederhana Simplisia), dan Ir. Edhi Sandra, MSi. (Pengemasan dan Komersialisasi Tumbuhan Obat untuk Kebutuhan Keluarga).

Pelatihan hari kedua (18 Juli 2009), dilaksanakan di Taman Sringanis, Kampung Cimanengah, Cipaku, Bogor.  Pada kesempatan ini peserta dikenalkan dengan berbagai jenis tumbuhan obat koleksi Taman Sringanis.  Instruktur pada pelatihan ini adalah Ibu Endah Lasmadiwati, pendiri dan pemilik Taman Sringanis.

Dari kedua pelatihan ini, tampak bahwa masyarakat desa sekitar kampus IPB Darmaga sangat antusias untuk mengembangkan TOGA di lingkungannya untuk pemeliharaan kesehatan mandiri.

Ekspedisi SURILI di Taman Nasional Tanadaru Pulau Sumba

Himpunan Mahasiswa Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (Himakova), Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, membuat surili (Studi Konservasi Lingkungan) Ekspedisi di Taman Nasional Tanadaru  Pulau Sumba (TNTPS), Nusa Tenggara Timur. Kegiatan SURILI berlangsung dari 5 Agustus hingga 18, 2009. Kegiatan surili yang diikuti oleh 63 siswa dan 2 pengawas, yaitu Dr Arzyana Sunkar, dan Dr Abdul Haris Mustari, nand 4 assoistaints.
Yang pilih ini TNTPS karena sebagai taman nasional baru yang belum memiliki banyak data. Dengan melaksanakan dari surili diharapkan dapat membantu manajer MNNP dalam mengumpulkan data yang diperlukan dalam kegiatan pengelolaan disebutkan MNNP.
Lokasi Pulau Sumba adalah di wilayah Wallacea yang merupakan wilayah tertentu di zona transisi campuran dari unsur-unsur avifauna oriental dan Australia-Papua. Daerah ini memiliki tingkat endemik yang tinggi, khusus untuk avifauna. Pulau Sumbawa merupakan salah satu daerah endemik burung 24 di Indonesia. Pulau Sumba adalah sebuah pulau kapur hillious dengan tempat tertinggi di gunung Wanggameli. Selain memiliki savana yang besar.
Dari hasil observasi lapangan ditemukan 107 jenis burung yang terdiri dari 37 keluarga (7 spesies endemik), 9 mamallian spesies, 4 spesies amfibi yang berasal dari 3 keluarga dan 2 spesies yang tidak teridentifikasi, 42 spesies kupu-kupu di mana 2 spesies yang dilindungi dan antara lain 2 spesies yang tidak teridentifikasi. Tercatat 166 jenis flora, dan 42 spesies tanaman obat. Sementara karbon diasumsikan terus ditemukan pada rata-rata 135 ton C / Ha.
Pelaksanaan dari surili tahun 2009 didukung oleh Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, IRATA, Pemerintah Kabupaten Bogor dan Tanadaru Taman Nasional Manupeu.

PENERIMAAN MAHASISWA BARU PROGRAM PASCASARJANA

BOGOR – Pada tahun akademik 2009/2010, Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, program pascasarjana menerima mahasiswa reguler untuk program master dan doktor. Seperti diketahui, DKSHE membuka dua program studi yaitu Konservasi Biodiversitas Tropika (KVT) dan Manajemen Ekowisata dan Jasa Lingkungan (MEJ). Berdasarkan informasi dari ketua program studi KVT  Dr.Ir. Machmud Thohari, DEA, untuk semester ini KVT menerima 6 mahasiswa untuk program master dan 5 mahasiswa program doktor, sedangkan untuk program studi MEJ menerima 11 mahasiswa program master dan 1 mahasiswa program doktor.

Sampai dengan tahun 2009, Program Pascasarjana di Departemen KSHE telah membuka 3 periode penerimaan mahasiswa. Selain KVT dan MEJ juga membuka program studi Konservasi Keanekaragaman Hayati Profesi (KKH) dan RARE. Saat ini jumlah mahasiswa pasca sarjana adalah 74 mahasisa program master dan 16 mahasiswa program doktor.

Kami berharap Program Pascasarjana DKSHE dapat menjadi program utama di bidang konservasi keanekaragaman hayati, ekowisata dan jasa lingkungan di Indonesia.