Semua tulisan dari admin1

Administrator website KSHE

Kolaborasi Multi Pihak dalam Program Kompetisi Kampus Merdeka 2023: KSHE Gelar Sharing Session Pelaksanaan Transformasi Pembelajaran Kolaboratif

Foto. Mahasiswa peserta PLKA dan magang KSHE angkatan 57

Bogor, 25 November 2023. Kurikulum 2020 Program Studi Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (PS KSHE) mengakomdir pembelajaran bagi mahasiswa untuk dapat mengambil minimal 20 SKS di luar kampus melalui program Collaborative Learning Transformation on Wildlife Management and Ecosystem Services di instansi mitra, melalui skema pendanaan Program Kompetisi Kampus Merdeka tahun 2023. Mahasiswa melaksanakan Praktik Lapang Konservasi Alam dan magang Berkelompok di lokasi mitra sejak bulan Agustus-Oktober 2023.

Praktik Lapang Konservasi Alam (PLKA) menjadi bentuk kesatuan antara Praktik Pengelolaan Hidupan Liar (KSH 1404) dan Praktik Pengelolaan Kawasan Konservasi, Jasa Lingkungan, dan Ekowisata (KSH 1405). Sedangkan Magang Berkelompok (IPB303) merupakan pengayaan dan perluasan kompetensi mahasiswa untuk mendapat experience learning di dunia usaha-dunia industri.

Acara sharing session bertema ‘Pembelajaran Kolaboratif Pengelolaan Satwa Liar dan Jasa Lingkungan Hutan’ ini diselenggarakan di Auditorium Andi Hakim Nasution IPB pada Sabtu (25/11/2023). Dipandu oleh Duta IPB Batch IX Kaffah Fahrial dan Duta IPB Batch VIII Hafiza Rizki Nurbaiti. Ketua Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Dr Nyoto Santoso, MS menyampaikan laporan dan selayang pandang PKKM Program Studi KSHE 2023 yang melibatkan Balai Taman Nasional Ujung Kulon, Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, dan Taman Nasional Gunung Halimun Salak serta 18 instansi mitra magang. Acara dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, Prof. Dr. Ir. Naresworo Nugroho, MS. Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB mendukung penuh implementasi Kurikulum Merdeka PS KSHE agar terus ditingkatkan.

Sharing Session ini terdiri dari diseminasi hasil kegiatan Praktik Lapang Konservasi Alam (PLKA) yang serta pemutaran video dokumentasi kegiatan magang berkelompok mahasiswa.

Foto. Sesi presentasi oleh perwakilan mahasiswa KSHE angkatan 57

Dr. Ir. Rachmad Hermawan, MSc.F.Trop memoderatori sesi share learning yang terdiri dari presentasi oleh perwakilan mahasiswa PLKA dari tiga Taman Nasional yang mencakup Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), dan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK). Topik dan hasil data yang berkaitan erat dengan pembelajaran KSHE seperti potensi satwa liar, tumbuhan, simpanan karbon, potensi wisata, jasa lingkungan, dan jasa lingkungan air menjadi sorotan utama dalam presentasi hasil PLKA.

Ketua Departemen KSHE turut mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat pada kegiatan ini dalam upaya peningkatan kompetensi mahasiswa dan implementasi ilmu perkuliahan di masa mendatang.

“Rangkaian acara ini menjadi capaian dari kinerja dan proses yang dikemas dalam Kampus Merdeka. Dari awal sampai akhir saya pikir ini kerja yang komprehensif dan bagus, terkait kekurangan yang ada juga bisa kita lengkapi bersama. Untuk mahasiswa semoga bisa jadi wadah peningkatan kompetensi yang bermanfaat bagi masa depan” Ujarnya.

Pihak DKSHE juga berterima kasih kepada mitra PLKA, Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), dan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) serta mitra magang PT Santamonica Indonesia, PT Fontis Aquam Vivam, Yayasan Puter Indonesia, Bumi Paseban Alami, Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia, PT CNN  Bogor Treetop Zipline Adventure, KLHK Direktorat Perencanaan Kawasan Konservasi, Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik, Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi, Direktorat Pengelolaan Kawasan Konservasi, Direktorat Bina Pengelolaan Pemulihan Esensial, PT Palawi Risorsis, BBKSDA Jawa Barat TWA Pangandaran, Little Fireface Project, PT Equality Indonesia, PT Alam Bukit Tigapuluh, Aksioma Amerta Bumi, PT Star Energy Geothermal Salak, dan WCS-IP Lampung.(SH/@W)


Penulis : Dr. Syafitri Hidayati, S.Hut, M.Si.

PKKM : Smart and Precision of Forest Ecotourism dan Hack the Biodiversity: Elevating Indonesia Ecotourism through Technology

Sebagai salah satu rangkaian dari 3 kegiatan utama Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) antara lain Peningkatan Skill SDM, Praktik Lapang / Magang Colaboratif learning dan Kompetisi Kewirausahaan, serta sesuai dengan Kurikulum 2020 (K2020) IPB bahwa mahasiswa Semester VII tahun akademik 2023/2024 Program Studi Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata diwajibkan mengikuti Praktik Pengelolaan Hidupanliar (KSH 1404) dan Praktik Pengelolaan Kawasan Konservasi, Jasa Lingkungan, dan Ekowisata (KSH 1405). Waktu pelaksanaan efektif selama 60 hari, dimulai pada bulan Agustus 2023.

Praktik ini dirancang untuk mewadahi materi-materi yang seharusnya dipraktikumkan pada beberapa mata kuliah sebelum Semester VII, namun karena tidak ada SKS praktikum, maka materi-materi tersebut dijadikan satu dan diberikan dalam praktik-praktik ini. Beberapa mata kuliah yang tidak memiliki SKS praktikum yaitu Pengelolaan Satwaliar, Konservasi Tumbuhan Tropika, Jasa Lingkungan, Rekreasi Alam dan Ekowisata, Interpretasi Alam dan Lingkungan. Selain itu, praktik ini juga memawadahi materi yang perlu dikembangkan dari materi praktikum yang sudah ada, namun dirasa perlu dipraktikkan di lapangan tidak hanya di laboratorium maupun sekitar kampus.

Sesuai dengan ketentuan Permenristekdikti No. 44/2015 (Pasal 17 (1.c) dan Permendikbud 3/2020 dan LH – Learning Hour = Jam Pembelajaran, bahwa  setiap 1 SKS setara dengan 45 JP (1 JP = 60 menit), Bobot SKS PLKA yaitu 6 SKS antara lain mata kuliah Praktik Pengelolaan Hidupan Liar (KSH1404) bobot 3 SKS (135 JP) dan Praktik Pengelolaan Kawasan Konservasi, Ekowisata, dan Jasa Lingkungan (KSH1405) bobot 3 SKS (135 JP), sehingga total jam pembelajaran yang harus ditempuh sejumlah 270 JP yang pelaksanaanya secara berurutan. Dengan mempertimbangkan kelogisan urutan materi praktik dari kemungkinan tumpang tindih antar materi praktik, dan pertimbangan lain agar praktik berjalan efisien dan efektif, maka kedua praktik dilaksanakan secara terintegrasi sehinga disebut Praktik Lapang Konservasi Alam (PLKA).

Tujuan dilaksanakannya praktik PLKA diharapkan mahasiswa dapat memperluas kompetensinya melaui peningkatan pengetahuan dan wawasan lapangan serta kemampuan pemecahan masalah di bidang perencanaaan dan pengelolaan kawasan konservasi, konservasi tumbuhan, pengelolaan satwaliar, pengelolaan jasa lingkungan, rekreasi alam dan ekowisata.

Competition : GREENHACK CHALLENGE– Biodiversity & Ecotourism App Hackathon

Hack the Biodiversity: Elevating Indonesia Ecotourism through Technology

Indonesia, which is rich in biodiversity, is an important pillar in global nature conservation efforts. However, to ensure the continuity of this unique ecosystem, innovative technology-based steps are needed. The use of advanced technology in the management of natural resources can produce multiple positive impacts.

Appropriate technological support can help identify natural patterns, monitor environmental changes in real-time, and forecast potential environmental risks. Through the integration of technology in conservation and ecotourism practices, Indonesia can experience a boom in a sustainable economic sector.

The use of drones, smart sensors, advanced data analysis and online monitoring platforms are some examples of technologies that can drive the growth of ecotourism. Thus, smart and technology-based management will boost the attractiveness of Indonesia’s natural tourism, while ensuring that this precious heritage is preserved for future generations.(akw/@w).

General Terms

Lanjutkan membaca Competition : GREENHACK CHALLENGE– Biodiversity & Ecotourism App Hackathon

IPB University, Sarawak Research Society dan Responsible Borneo berkolaborasi pada Konferensi Internasional tentang Pariwisata yang Bertanggungjawab dengan tema “Reviving Tourism Through Green Investments” dan “Sustaining Tourism through Cultural Heritage Conservation“

Bogor, 23 Agustus 2023. International Conference on Responsible Tourism and Hospitality (ICRTH) adalah konferensi profesional yang menampilkan pembicara internasional dari berbagai negara. ICRTH diinisiasi oleh Sarawak Research Society, Malaysia melalui program besar mereka bertajuk Responsible Borneo (REBORN). REBORN terlahir melihat pentingnya kebangkitan pariwisata setelah terpuruk akibat pandemi Covid-19. REBORN oleh karenanya berbicara
tentang pentingnya membangun kembali pariwisata menggunakan prinsip tanggung jawab melalui pembangunan berkelanjutan termasuk menciptakan destinasi-destinasi baru. Hal tersebut merupakan kelanjutan dari deklarasi Komitmen Sarawak 2021 untuk Pariwisata Bertanggung Jawab (Responsible Tourism).

International Conference on Responsible Tourism and Hospitality (ICRTH) adalah konferensi profesional yang menampilkan pembicara internasional dari berbagai negara. ICRTH diinisiasi oleh Sarawak Research Society, Malaysia melalui program besar mereka bertajuk Responsible Borneo (REBORN). REBORN terlahir melihat pentingnya kebangkitan pariwisata setelah terpuruk akibat pandemi Covid-19. REBORN oleh karenanya berbicara tentang pentingnya membangun kembali pariwisata menggunakan prinsip tanggungjawab melalui pembangunan berkelanjutan termasuk menciptakan destinasi-destinasi baru. Hal tersebut merupakan kelanjutan dari deklarasi Komitmen Sarawak 2021 untuk Pariwisata Bertanggungjawab (Responsible Tourism).

Pelaksanaan ICRTH 2021 merupakan konferensi yang pertama dan dilakukan secara virtual (online/daring) namun hanya difokuskan bagi masyarakat industri. ICRTH 2021 diselenggarakan bersama oleh Ministry of Tourism, Creative Industry and Performing Arts (MTCP) Sarawak, Faculty of Hospitality and Tourism Management (UCSI University), Sarawak Research Society (SRS) dan Emerald Publishing (Asia Timur). Kegiatan ini juga didukung oleh berbagai instansi dari pemerintah, lembaga akademis dan industri di kawasan Asia Pasifik. Puncak acara adalah pencanangan Komitmen Sarawak 2021 untuk Pariwisata yang Bertanggungjawab.

LOKAKARYA PROGRAM KOMPETISI KAMPUS MERDEKA PS KSHE, IPB UNIVERSITY

Salam Konservasi!

Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata IPB berkomitmen terus mengembangkan inovasi dan membangun inisiasi kerjasama multi pihak dalam rangka merumuskan Program Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Pengelolaan Jasa Lingkungan Hutan yang berkelanjutan.

Lokakarya dengan tema ‘Smart and Precision of Forest Ecotourism’ diselenggarakan oleh PS KSHE IPB dalam rangka membangun pemikiran dan merumuskan Konsep Baru Ekowisata Hutan yang SMART dan PRECISION.

Kegiatan lokakarya dilaksanakan pada:

Hari, tanggal : Senin, 31 Juli 2023
Waktu : 07.00 – 17.30 WIB
Tempat : Meeting Room EF lantai 3, IPB International Convention Center

Mari hadir dan jangan sampai ketinggalan !!!

CP:
Dede Aulia Rahman (+62812-9322-9500)
Fardan Aulia Rahman (+62812-1353-4841)
Wulan Mayang Aprillyasari (+62857-1928-0078)

PENGUATAN KERJA SAMA DAN DISKUSI IMPLEMENTASI PKKM KSHE “SMART & PRECISION OF FOREST ECOTOURISM” DALAM TATAKELOLA PENGEMBANGAN TAMAN NASIONAL

Bogor, 24 Juli 2023. Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama dengan Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor (IPB University) melakukan pertemuan di Ruang Sidang Sylva, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB di Bogor dalam rangka meningkatkan jalinan kerja sama untuk Penguatan Fungsi Kawasan dan Konservasi Keanekaragaman Hayati Secara Berkelanjutan di lima Unit Pelaksana Teknis dibawah Ditjen KSDAE, yang merupakan bagian dari dukungan dalam Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan, melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS).

Penandatanganan PKS dilakukan oleh Direktur Jenderal KSDAE Prof. Dr. Satyawan Pudyatmoko, S.Hut., M.Sc, dan Dr. Ir. Naresworo Nugroho, M.Si selaku Dekan Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University. Perjanian Kerja Sama tersebut merupakan tindaklanjut pelaksanaan dari Nota Kesepahaman (NK) antara Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan Rektor Institut Pertanian Bogor Nomor: PKS.4/SETJEN/ROCAN/ SET.1/4/2020 dan Nomor:19/IT3/HK.01/2020 tentang Peningkatan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang ditandatangani pada tanggal 12 Maret 2020, berlaku selama 5 Tahun sampai dengan 11 Maret 2025.

Dalam kesempatan tersebut, kedua belah pihak bersepakat untuk melaksanakan Kerja Sama Penguatan Fungsi Kawasan dan Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Secara Berkelanjutan sebagai Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada UPT Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Balai KSDA Jambi, Balai Taman Nasional Way Kambas, Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak dan Balai Taman Nasional Ujung Kulon. Berbagai kegiatan dalam ruang lingkup kerjasama yang dilaksanakan tersebut akan berlaku hingga Maret 2025 dan akan didetailkan dalam dokumen tindak lanjut penandatanganan Perjanjian Kerja Sama, yaitu Rencana Pelaksanaan Program (RPP) dan Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) oleh masing Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen KSDAE

Tujuan PKS ini adalah dalam rangka sinergi pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan melalui upaya penguatan fungsi Kawasan konservasi dan peningkatan efektifitas program konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya secara berkelanjutan. Ruang lingkup kegiatan kerja sama ini antara lain meliputi 1) Pengembangan program pendidikan dan pelatihan dalam bidang konservasi sumber daya alam dan ekosistem, peningkatan kapasitas dan keterampilan personal terkait konservasi sumber daya alam dan ekosistem, pertukaran data dan informasi; 2) Dukungan Bantuan teknis serta penelitian dan pengembangan berupa penelitian bersama tentang sumber daya alam dan ekosistem yang penting untuk konservasi; 3) Dukungan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan peningkatan ekonomi berbasis sumber daya dan potensi masyarakat; 4) Dukungan perlindungan kawasan melalui peningkatan efektivitas dan efisiensi upaya perlindungan dan pengelolaan sumber daya alam dan ekosistem; dan 5) Dukungan pengawetan flora dan fauna melalui penguatan tata kelola pelestarian tumbuhan dan satwa liar, pengembangan dan penerapan rencana pengelolaan.

Lebih lanjut, dalam pertemuan ini juga dibahas agenda penguatan kerjasama khusus antara Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB dengan tiga Taman Nasional Lingkup Direktorat Jenderal KSDAE (Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak, dan Balai Taman Nasional Way Kambas) terkait rencana implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dalam kerangka Program Kompetisi Kampus Merdeka melalui pelaksanaan Praktek Bersama Hidupan Liar dan Praktek Bersama Manajeman Kawasan Konservasi, Ekowisata dan Jasa Lingkungan di ketiga Taman Nasional mitra

Diakhir pertemuan ini, Direktur Jenderal KSDAE Prof. Dr. Satyawan Pudyatmoko, S.Hut., M.Sc, dan Dekan Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB Dr. Ir. Naresworo Nugroho, M.Si menyampaikan komitmen bersama terkait berbagai program kerjasama saat ini dan di masa mendatang dalam rangka Penguatan Fungsi Kawasan dan Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Secara Berkelanjutan demi mencapai Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, Indonesia Emas 2045 dan Indonesia Net Zero Emission 2060.(DAR/@W)

Foto bersama Dekan Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University, Dr. Ir. Naresworo Nugroho, M.Si dan Direktur Jenderal KSDAE Prof. Dr. Satyawan Pudyatmoko, S.Hut., M.Sc, di depan Arboretum Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB.
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University dengan Direktur Jenderal KSDAE dalam rangka Penguatan Fungsi Kawasan dan Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Secara Berkelanjutan.