Seminar Hasil Ekspedisi HIMAKOVA 2012
Bogor, 24 November 2012. Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, (HIMAKOVA), merupakan himpunan profesi mahasiswa Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (DKSHE) Fakultas Kehutanan IPB melaksanakan seminar hasil ekspedisi Eksplorasi Fauna, Flora dan Ekowisata Indonesia (Rafflesia) dan Studi Konservasi Lingkungan (Surili). Kegiatan ini merupakan puncak rangkaian ekspedisi ilmiah yang dilakukan anggota Himakova di kawasan konservasi tahun 2012 ini. Rafflesia mengambil lokasi di kawasan pesisir yaitu di Cagar Alam Tangkuban Perahu, Cagar Alam Sukawayana dan Taman Wisata Alam Sukawayana, Provinsi Jawa Barat. Kegiatan Surili dilaksanakan di Taman Nasional Bukit Tigapuluh, Provinsi Riau. Menurut Reza Aulia (Ketua HIMAKOVA 2012) kegiatan ekspedisi Rafflesia dan Himakova merupakan bukti nyata aksi konservasi yang dilakukan oleh mahasiswa dan seminar hasil ekspedisi menjadi sarana publikasi yang baik.
Seminar hasil ekspedisi yang bertempat di Auditorium Sumardi Sastrakusumah, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor ini mengambil tema besar “Menjawab Tantangan Pengarusutamaan Konservasi melalui Sinergi Kolaborasi Multipihak dalam Pengelolaan Kawasan Konservasi di Indonesia”. Pembicara yang diundang berasal dari pihak-pihak yang bersinggungan langsung dengan kegiatan konservasi, antara lain: Maman, S. Hut dari Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam Jawa Barat; Julianti Siregar, S. Hut, M.Si dari Subdit Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi Hutan Lindung, Kemenhut; H. Budiman, MSi dari Pemerintah Daerah Sukabumi; Nunu Anugrah S.Hut, MSc dari Konservasi Keanekaragaman Hayati, Kemenhut, Hj. Dian Novarina, MSc dari PT. Riau Andalan Pulp and Paper, dan dosen Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Bapak Ir. Haryanto R. Putro, MS; Dr. Ir. Yanto Santosa, DEA; dan Dr. Ir. Arzyana Sunkar, MSc.
Kegiatan ini dibagi menjadi dua sesi, sesi I membahas hasil ekspedisi Rafflesia sedangkan sesi II membahas hasil ekspedisi Surili. Tidak hanya membahas hasil ekspedisi, seminar ini terasa lebih lengkap dengan adanya pameran foto dan laporan kegiatan hasil ekspedisi-ekspedisi sebelumnya.
Berdasarkan diskusi yang dilakukan selama dua sesi ini dapat disimpulkan bahwa konservasi sumber daya alam harus dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak agar tujuan konservasi dapat tercapai secara maksimal (pengelolaan kolaboratif). “Seminar yang singkat namun memberikan banyak ilmu dan wawasan baru ini dirasa perlu dilakukan secara berkelanjutan,” ungkap Teresia, salah satu peserta seminar hasil ekspedisi HIMAKOVA 2012. Dengan berakhirnya seminar ini diharapkan peserta semakin mengetahui pentingnya kawasan konservasi dan pengelolaannya. Tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan kawasan konservasi, sedikit banyak dapat dijawab dari adanya seminar ini (Maria Edna & Arya Arismaya Metananda).