Mahasiswa Pascasarjana PS KVT Berkunjung ke Kebun Raya Cibodas Cianjur
Cianjur, 19 Desember 2013. Dalam rangka praktikum MK. Manajemen Plasma Nutfah Tumbuhan, sebanyak 16 orang mahasiswa pascasarjana Program Magister Program Studi Konservasi Biodiversitas Tropika (PS KVT) Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan IPB berkunjung ke Kebun Raya Cibodas, Cianjur, Jawa Barat. Kebun Raya Cibodas merupakan kebun raya dengan ekosistem dataran tinggi basah di Indonesia. Saat ini paling tidak terdapat 4 kebun raya yang langsung di bawah pengelolaan LIPI yaitu Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Bali, Kebun Raya Purwodadi dan Kebun Raya Cibodas. Pada mulanya mula Kebun Raya Cibodas ini bernama “Bergtuin te Tjibodas” , yang didirikan oleh Johannes Ellias Teijsmann pada tahun 1852.
Menurut salah seorang peneliti Kebun Raya Cibodas yang menyambut kedatangan mahasiswa KVT, Ibu Eka A.P. Iskandar menjelaskan bahwa Kebun Raya Cibodas berlokasi di Gunung Gede Pangrango pada ketinggian 1300-1425 m dpl, temperatur rata-rata 18 0C , kelembaban 90%, dan curah hujan 3380 mm/tahun. Dengan luas sebesar 84,99 hektar, kebu raya ini memiliki berbagai koleksi tumbuhan mulai dari jenis kaktus, paku dan lumut, palem-paleman, Araucaria, Rhododendron, bunga bangkai (Amorphophalus titanum), bahkan jenis sakura yang menjadi maskot Negara Jepang, dapat ditemukan di kebun raya ini. Lebih lanjut Ibu Eka A.P. Iskandar menyebutkan bahwa saat ini komposisi koleksi yang terdapat di Kebun Raya Cibodas yakni 60% tumbuhan asli Indonesia dan 40% merupakan koleksi luar negeri.
Keberadaan Kebun Raya Cibodas sangat penting bagi upaya konservasi ex-situ tumbuhan dan lingkungan sekitar kebun raya. Sebagai salah satu daerah resapan air, kawasan ini mencegah terjadinya banjir khususnya di daerah hilir. Kebun raya ini juga menjadi salah satu destinasi wisata/ tempat berlibur pengunjung, dan sumber penghasilan bagi pedagang, sopir transportasi dan guide yang sebagian besar merupakan masyarakat sekitar kawasan. Dalam bidang research, sejarah mencatat Kebun Raya Cibodas yang pertama kali menumbuhkan/mengaklimatisasi tumbuhan kina (Cinchona calisaya Wedd.) yang terkenal sebagai obat malaria. Tidak hanya itu Kebun Raya Cibodas berperan aktif memberian pendidikan lingkungan, tidak terkecuali bagi karyawan, pegawai perusahaan dan anak-anak sekolah.
Didampingi salah seorang dosen Dr. Agus Hikmat dan pegawai Kebun Raya Cibodas, mahasiswa diajak mengelilingi kebun raya, melihat koleksi Taman Lumut, Taman Sakura, Taman Anggrek, Kaktus, dan Amorphophalus titanum. Dalam praktek ini nampak mahasiswa begitu semangat dan tidak mau ketinggalan moment untuk berfoto ditengah keindahan tumbuhan yang menjadi koleksi Kebun Raya Cibodas. Mereka mengungkapkan rasa takjub terutama saat berkunjung ke Taman Sakura, dalih-dalih ditengah rasa takjub, muncul celotehan “wah kalo gini kita tidak perlu ke Jepang ni untuk melihat Bunga Sakura, cukup berkunjung ke Kebun Raya Cibodas”, sambil terus mengabadikan keindahan bunga sakura dengan kamera (Arya Arismaya Metananda).