Konferensi Nasional Peneliti dan Pemerhati Burung di Indonesia
Bogor, 13-14 Februari 2015, Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (DKSHE) Fakultas Kehutanan IPB menyelenggarakan Konferensi Nasional Peneliti dan Pemerhati Burung di Indonesia. Konferensi nasional yang diselenggarakan pertama kali ini merupakan kerjasama Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata dengan berbagai institusi yang bergerak dalam bidang konservasi dan pengelolaan burung, yakni Pusat Penelitian Biologi – LIPI, Universitas Atmajaya Yogyakarta, Universitas Padjadjaran, Burung Indonesia, Asian Raptor Research and Conservation Network, IdOU, Suaka Elang, dan Burung Nusantara.
Sebanyak 230 orang peneliti dan pemerhati burung dari berbagai profesi (mahasiswa, dosen, peneliti, praktisi, fotografer) turut serta dalam Konferensi ini. Peserta berasal dari berbagai tempat di Indonesia, termasuk dari Banda Aceh, Menado, Ternate, hingga ke Kupang. Konferensi ini dilaksanakan sebagai ajang pertukaran informasi ilmiah antar para peneliti dan pemerhati burung, sekaligus sarana berkenalan dan bermitra.
Konferensi tersebut diselenggarakan dalam 3 Sesi Umum dan 12 simposia. Pada Sesi Umum, pembicara utama adalah Bas van Balen (peneliti burung handal dari Belanda), Tom Kirsche (BirdLife Germany), Dewi M. Prawiradilaga (Pusat Penelitian Biologi LIPI), Agus Budi Utomo (Burung Indonesia) dan Ani Mardiastuti (Fakultas Kehutanan IPB). Sementara itu, dalam symposia disampaikan 72 presentasi lisan dan 22 poster, yang disusun dalam 9 topik utama, yakni burung di habitat termodifikasi, burung di habitat alami, burung-burung di Kawasan Wallacea, raptor dan burung pantai, perilaku dan guild, perdagangan dan penangkaran eks-situ, genetika dan nutrisi, metoda penelitian, serta burung dan manusia.
Dalam Konferensi tersebut, Prof. S. Somadikarta telah dikukuhkan sebagai “Bapak Ornitologi Indonesia”. Prof. Somadikarta telah mengabdikan dirinya sebagai peneliti burung selama 60 tahun terakhir. Beliau telah pula mengangkat nama Indonesia di dunia internasional melalui hasil penelitian burung yang ditulis dalam berbagai jurnal.
Para peserta telah bersepakat bahwa konferensi semacam itu perlu dilaksakan setiap tahun, untuk lebih memacu penelitian burung oleh berbagai pihak. Untuk tahun depan, Universitas Atmajaya Yogyakarta telah bersedia menjadi tuan rumah Konferensi Nasional Peneliti dan Pemerhati Burung yang kedua. Konferensi yang akan datang direncanakan diselenggarakan di Yogyakarta pada minggu pertama bulan Februari 2016 (Ani Mardiastuti).