Divisi Bioprospeksi dan Pemanfaatan Hidupan Liar

Latar Belakang

Sumberdaya alam keanekaragaman hayati (biodiversitas) dan sumberdaya manusia yang Pancasilais merupakan unggulan Indonesia terhadap dunia global yang berupainitial endowment (anugerahawal) dari Tuhan YME.IPB merupakan lembaga perguruan tinggi yang ikut aktif bertanggung jawab di bidang pengembangan IPTEKS dan SDM agar initial endowment keanekaragaman hayati terrestrial dan bahari Indonesia tersebut dapat terpelihara, berkembang, bernilai tambah dan bermanfaat secara maksimal berkelanjutan bagi pendukung kesejahteraan dan kemakmuran bangsa Indonesia, bahkan sampai kepada masyarakat dunia global.

Mandat IPB adalah pelopor pembangunan pertanian dalam artiluas, dengan rumusan dalam statuta: IPB adalah perguruan tinggi pengembang sumberdaya manusia dan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam sistem pertanian yang mencakup keseluruhan bidang ilmu pertanian dalam arti luas, termasuk ilmu-ilmu pengetahuan dasar, keteknikan, agroindustri, gizi, kesehatan, manajemen, sosial dan ekonomi dengan orientasi utama pada pertanian tropika yang berkelanjutan serta mengakar pada kekayaan alam dan kearifan sosial budaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan lingkungan.

Kalau disimak statuta IPB ini tidak lain adalah pengelolaan sumberdaya alam biosfer yang harmoni antara manusia, biodiversitas dan atmosfer rendah. Statuta IPB ini dijalankan pada hakekatnya tidak lain adalah untuk pembangunan SDM yang tangguh dan berkualitas untuk pengelolaan sumberdaya biodiversitas Indonesia bagi mewujudkan sebesar-besarnya kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia berdasarkan dan sekaligus bertujuan falsafah menegakkan nilai-nilai Pancasila, yaitu (1) Ketuhanan Yang Maha Esa; (2) Kemanusiaan yang adil dan beradab; (3) Persatuan Indonesia; (4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan /perwakilan; dan (5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pra-syarat terwujudnya pembangunan yang berkelanjutan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat, tidak lain harus mengikuti dan melaksanakan 5 dasar falsafah Pancasila.

IPB adalah University of Education, Research and Development for Management and Conservation of Indonesian Biodiversity (terrestrial and marine) Resources yang sangat strategis bagi kehidupan dan kesejahteraan bangsa Indonesia, maupun bagi masyarakatdunia global. Hal ini merupakan unggulan IPB yang sepatutnya menjadi komitmen sepenuhnya oleh para pengambil keputusan kebijakan nasional di republic ini, maupun oleh masyarakat untuk mendukungnya. Ini memerlukan advokasi, sosialisasi dan promosi yang gigih, sistematis, efektif, cerdas, berkelanjutan dan sabar.

Sementara itu Rektor IPB menetapkan tahun 2016 sebagai tahun reputasi inovasi, dan mengharapkan penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi di IPB akan fokus pada upaya menghasilkan inovasi untuk meningkatkan nilai produk, sistem, model, dan kebijakan. Sesuai dengan struktur organisasi dalam statuta IPB (PP N0. 66 tahun 2013) dan Organisasi Tata Kelola (Ketetapan Majelis Wali Amanah) dijelaskan bahwa Divisi merupakan unit yang berada dibawah depertemen yang berfungsi sebagai pelaksana pengembangan keilmuan, pelayanan mata kuliah, serta pengelolaan sumberdaya manusia sesuai dengan mandat dan ruang lingkup keilmuan tertentu.

Indonesia merupakan Negara dengan kekayaan biodiversitas tertinggi kedua di dunia setelah Brazil (Wahyono dan Shalahuddin, 2011). Jumlah keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia lebih dari 38.000 spesies (Bappenas 2003). Berdasarkan hal tersebut diatas, Divisi Bioprospeksi dan Konservasi Tumbuhan Tropika mengampu mandat keilmuan untuk melakukan inovasi dan pengembangan yang berkaitan dengan pelestarian keanekaragaman hayati tumbuhan.

Pengawetan keanekaragaman spesies tumbuhan dalam bentuk herbarium merupakan hal penting dalam pelestarian keanekaragaman hayati. Pengelolaan herbarium yang selama ini dilaksanakan oleh Fakultas kehutanan secara umum dan Divisi Konservasi Keanekaragaman tumbuhan perlu perbaikan.

Mengingat akan pentingnya hal tersebut diatas maka divisi konservasi keanekaragaman tumbuhan akan melakukan beberapa pengembangan dan perbaikan program untuk meningkatkan inovasi sesuai mandat dan ruang lingkup keilmuan yang diembankan kepada divisi Bioprospeksi dan Konservasi Tumbuhan Tropika.

Mandat

Pengembangan IPTEKS dalam konservasi keanekaragaman tumbuhan hutan menggunakan paduan indigenous knowledge dan kearifan masyarakat secara utuh (a community as a whole) dan IPTEKS moderen dalam satu sambungan yang harmoni untuk mendukung dan mengembangkan entrepreneurship bagi keberlanjutan livelihood setiap satu satuan masyarakat, meliputi :

  • Pengembangan aspek perlindungan dan pengawetan tumbuhan secara in-situ dan ex-situ untuk Bank Plasma Nutfah (germplasm  bank) dan Jasa lingkungan (environment services)
  • Pengembangan entrepreneurship untuk pemanfaatan tumbuhan yang berkelanjutan.

Tujuan

Kegiatan pengembangan divisi yang akan dilaksanakan memiliki tujuan untuk melakukan pembaharuan terhadap manajemen pengawetan konservasi keanekaragaman spesies tumbuhan secara umum dan tumbuhan obat secara khusus yang terdapat di Divisi Bioprospeksi dan Konservasi Tumbuhan Tropika dalam bentuk kebun botani dan pengelolaan herbarium merupakan hal paling mmendasar yang perlu diperbaharui untuk keberlanjutan penelitian dan pendidikan sebagaimana terkandung dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Program ini pada tahap awal hanya terbatas pada penguumpulan informasi dan specimen tumbuhan yang terdapat di ligkungan staf dan mahasiswa yang pernah melakukan penelitian untuk di perbaiki dan diarsipkan. Sedangkan untuk kegiatan selanjutnya, setiap mahasiswa, staf pengajar, ataupun staf akademisi lainnya yang melakukan kegiatan lapangan dan membawa specimen dari lapangan akan kami dokumentasikan kedalam bentuk spesimen serta data digital yang dapat diakses dengan mudah oleh semua kalangan akademisi IPB yang berkunjung ke Divisi Bioprospeksi dan Konservasi Tumbuhan Tropika.

Fokus Penelitian

 1.  Bio-ekologi, Konservasi Genetik   dan  Breeding Tumbuhan  (Discovering the nature of plants-diversity components)

Mempelajari bio-ekologi  (habitat, fenologi, populasi, penyerbukan,    penyebaran, ko-evolusi serta interaksi dengan hewan) dan keanekaragaman genetik  spesies tumbuhan langka dan atau terancam punah dan atau bernilai guna tinggi (food, health/medicine, spice, colour, natural chemical, fibre, wood and ornament).  Pengembangan teknik perbanyakan  (breeding techniques), untuk domestication, re-introduction , translocation  dan  teknik pengadaan benih/bibit untuk usaha (terutama untuk pengembangan mata-pencaharian masyarakat lokal sekitar hutan). Mempelajari status kelangkaan spesies,  karakteristik spesies tumbuhan indikator (indicator species), spesies kunci (keystone species) dan spesies payung (umbrella species) dari berbagai tipe ekosistem. Contoh beberapa judul penelitian terkait, seperti berikuit :

  • Kajian EKSPLORASI, INVENTARISASI dan PEMANTAUAN spesies tumbuhan
  • Kajian BIO-EKOLOGI, BIO-REPRODUKSI dan MASALAH KONSERVASI berbagai spesies tumbuhan langka/terancam punah/bernilai guna tinggi
  • Kajian keanekaragaman GENETIK tumbuhan langka dan bernilai guna tinggi dan eko-teknologi konservasinya.
  • Kajian SPESIES INDIKATOR (indicator species), SPESIES KUNCI (keystone species) dan SPESIES PAYUNG (umbrella species) di berbagai tipe ekosistem hutan.
  • Kajian RESTOCKING keanekaragaman tumbuhan langka ke habitat alami

2.   Etnobotani (Discovering traditional knowledge and local wisdom)

Mempelajari ko-evolusi  tumbuhan dan manusia,  kajian kearifan tradisional (pengetahuan dan teknologi tradisional) masyarakat lokal dan bentuk-bentuk  pelestarian pemanfatan tradisional  (eko-teknologi konservasi tradisional) dalam pemanfaatan berkelanjutan tumbuhan hutan tropika oleh berbagai suku (etnis) bangsa di Indonesia, termasuk juga kajian bioprospecting. Contoh judul penelitian yang terkait, seperti :

  • Kajian dan pengembangan ETNOBOTANI dan atau KEARIFAN MASYARAKAT dalam konservasi dan keanekaragaman spesies tumbuhan
  • Kajian BIOPROSPEKSI tumbuhan untuk komoditas baru bagi pengembangan LIVELIHOOD

3.  Eko-teknologi Konservasi Tumbuhan in-situ dan ex-situ (Ensuring sustainable use of  plants resources)

Pengembangan sintesis eko-teknologi pelestarian pemanfaatan tumbuhan untuk masa kini dan mendatang secara in-situ dan ex-situ bagi pengembangan mata-pencaharian (livelihood) masyarakat  secara  berkelanjutan. Pengelolaan bank plasma nutfah tumbuhan secara in-situ dan ex-situ  yang saling terkait untuk : sumber plasma nutfah, pengembangan  komoditi-komoditi baru (food, health/medicine, spice, colour, natural chemical, fibre, wood and ornament) bagi pengembangan mata-pencaharian (livelihood) masyarakat  di masa kini dan mendatang.  Aspek penelitian meliputi :

  • Kajian teknologi PERBENIHAN dan BUDIDAYA tumbuhan langka/terancam punah/bernilai guna     
  • Kajian pengelolaan dan pengembangan BANK PLASMA NUTFAH, secara in-situ, ex-situ dan in vitro.
  • Kajian penerapan model EKO-TEKNOLOGI konservasi dan ENTREPRENEURSHIP tumbuhan bagi  keberlanjutan sistem LIVELIHOOD masyarakat lokal/sekitar hutan.

4.  Penyadaran Masyarakat akan Pentingnya Konservasi Tumbuhan (Public awarness  for reaching communities of plants conservation)

Penyediaan dan pengembangan materi  penyadaran masyarakat  yang tepat sasaran (berdasar tipologi masyarakat) akan pentingnya konservasi  tumbuhan yang berbasis tri-stimulus amar pro-konservasi (stimulus nilai-nilai alamiah, stimulus nilai-nilai manfaat dan stimulus nilai-nilai religius/budaya, kerelaan)  untuk stimulus sikap, perilaku dan aksi konservasi.  Kajian TRI-STIMULUS AMAR (Alamiah, Manfaat, Religius)  PRO-KONSERVASI sebagai pendorong sikap dan aksi konservasi.

5.  Emerging Issues : Food security, Eco-health security and  livelihood security (Searching solutions for current problems by sustainable use of plants resources)

(1) Keamanan bahan pangan : rediversifikasi bahan pangan melalui pengembangan IPTEKS  tumbuhan pangan dari hutan berbasis  kajian etnobotani per etnis dan per wilayah tipe hutan di Indonesia.

(2) Keamanan bahan obat : pengembangan IPTEKS pengobatan kesehatan masyarakat  lokal secara mandiri dengan pengembangan potensi keanekaragaman spesies tumbuhan obat setempat.

(3) Keamanan mata-pencaharian: pemeliharaan, pelestarian dan pengembangan matapencaharian masyarakat local sekitar hutan berbasis pengembangan  nilai tambah dari keanekaragaman potensi spesies tumbuhan hutan unggulan setempat.

Strategi

  • Promote inter-disciplinary and inter-institutional collaboration
  • Integrated with the research of under-graduate and graduate students.
  • Increase research grant
  • Disseminate results and influencing policy makers
  • Apply lessons learned and research results for lecturing
  • Establish research stations.

Struktur Organisasi Divisi

Kepala Divisi : Prof. Dr. Ir. Yanto Santosa, DEA (Dosen)

a. Lab. Bioprospeksi & Pemanfaatan Lestari Satwa Liar :

  1. Prof. Dr. Ir. Burhanuddin Masy’ud, MS (Kepala/Dosen)
  2. Ir. Lin Nuriah Ginoga, M.Si (Dosen)
  3. Suherman (Pranata Laboran)

b. Lab. Konservasi Tumbuhan :

  1. Dr. Ir. Agus Hikmat, M.Sc.F. (Kepala/Dosen)
  2. Ir. Siswoyo, M.Si (Dosen)
  3. Santa bin Hamid (Teknisi)

c. Lab. Bioprospeksi & Pemanfaatan Tumbuhan :

  1. Prof. Dr. Ir. Ervizal A.M. Zuhud, MS (Kepala/Dosen)
  2. Ir. Edhi Sandra, M.Si. (Dosen)
  3. Dr. Syafitri Hidayati, S.Hut, M.Si (Dosen)
  4. Siti Hamidah, A.Md (Teknisi)

 


Video Kunjungan Siswa SLTA melihat dari dekat tentang proses Kulturasi Tanaman dengan menggunakan teknik Kultur Jaringan pada Lab. Kultur Jaringan Divisi Konservasi Keanekaragaman Tumbuhan




Inspiring Innovation with Integrity in Agriculture, Ocean and Biosciences for Sustainable World