Training : Revitalisasi Konservasi TOGA

Bogor, 11 Juli 2009.

Bagian Konservasi Keanekaragaman Tumbuhan (BKKT) Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan IPB, selama dua hari yaitu pada tanggal 11 dan Juli 2009 telah melaksanakan kegiatan Pelatihan Revitalisasi TOGA (Tumbuhan Obat Keluarga) bagi masyarakat desa di sekitar Kampus IPB Darmaga, yaitu dari Desa Cikarawang, Desa Cibanteng dan Desa Benteng. Pelatihan ini bagian dari kegiatan penelitian yang diperoleh tim peneliti BKKT melalui Penelitian Unggulan IPB (PUI) yang dibiayai DIPA IPB No.13/13.24.4/SPK/BG-PSN/2009.

Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan penelitian ini bagi masyarakat : (1) Terbangunnya percontohan masyarakat keluarga sehat mandiri melalui TOGA; (2) Memperoleh paket pengetahuan dan teknologi konservasi TOGA; dan (3) Mendorong terwujudnya konservasi TOGA sebagai pendukung bahan baku pembuatan produk-produk herbal/tradisional dalam skala keluarga.  Sedangkan manfaat bagi IPB adalah diperolehnya pengetahuan atau pengalaman baru tentang pengembangan TOGA yang sesuai dengan karakteristik kondisi masyarakat desa lingkar kampus.

Pelatihan hari pertama (11 Juli 2009) dilaksanakan di Ruang Sidang Rafflesia yang secara resmi dibuka oleh Dekan Fakultas Kehutanan IPB, Dr Ir. Hendrayanto, MAgr. Tamu undangan yang hadir antara lain Kepala Puskesmas Ciampea, dan Kepala Desa Cikarawang.  Pada pelatihan pertama ini, menghadirkan 5 orang instruktur yang memberikan materi pelatihan, yaitu : Dr. Ir. Ervizal A.M. Zuhud, MS (Revitalisasi Konservasi TOGA), Dr.Ir. Agus Hikmat, MSc.F. (Pengenalan dan Ramuan Tumbuhan Obat), Ir. Siswoyo, MSi. (Budidaya Tumbuhan Obat), Ir. Rita Kartikasari, MSi. (Penanganan Pascapanen dan Pengolahan Sederhana Simplisia), dan Ir. Edhi Sandra, MSi. (Pengemasan dan Komersialisasi Tumbuhan Obat untuk Kebutuhan Keluarga).

Pelatihan hari kedua (18 Juli 2009), dilaksanakan di Taman Sringanis, Kampung Cimanengah, Cipaku, Bogor.  Pada kesempatan ini peserta dikenalkan dengan berbagai jenis tumbuhan obat koleksi Taman Sringanis.  Instruktur pada pelatihan ini adalah Ibu Endah Lasmadiwati, pendiri dan pemilik Taman Sringanis.

Dari kedua pelatihan ini, tampak bahwa masyarakat desa sekitar kampus IPB Darmaga sangat antusias untuk mengembangkan TOGA di lingkungannya untuk pemeliharaan kesehatan mandiri.

Ekspedisi SURILI di Taman Nasional Tanadaru Pulau Sumba

Himpunan Mahasiswa Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (Himakova), Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, membuat surili (Studi Konservasi Lingkungan) Ekspedisi di Taman Nasional Tanadaru  Pulau Sumba (TNTPS), Nusa Tenggara Timur. Kegiatan SURILI berlangsung dari 5 Agustus hingga 18, 2009. Kegiatan surili yang diikuti oleh 63 siswa dan 2 pengawas, yaitu Dr Arzyana Sunkar, dan Dr Abdul Haris Mustari, nand 4 assoistaints.
Yang pilih ini TNTPS karena sebagai taman nasional baru yang belum memiliki banyak data. Dengan melaksanakan dari surili diharapkan dapat membantu manajer MNNP dalam mengumpulkan data yang diperlukan dalam kegiatan pengelolaan disebutkan MNNP.
Lokasi Pulau Sumba adalah di wilayah Wallacea yang merupakan wilayah tertentu di zona transisi campuran dari unsur-unsur avifauna oriental dan Australia-Papua. Daerah ini memiliki tingkat endemik yang tinggi, khusus untuk avifauna. Pulau Sumbawa merupakan salah satu daerah endemik burung 24 di Indonesia. Pulau Sumba adalah sebuah pulau kapur hillious dengan tempat tertinggi di gunung Wanggameli. Selain memiliki savana yang besar.
Dari hasil observasi lapangan ditemukan 107 jenis burung yang terdiri dari 37 keluarga (7 spesies endemik), 9 mamallian spesies, 4 spesies amfibi yang berasal dari 3 keluarga dan 2 spesies yang tidak teridentifikasi, 42 spesies kupu-kupu di mana 2 spesies yang dilindungi dan antara lain 2 spesies yang tidak teridentifikasi. Tercatat 166 jenis flora, dan 42 spesies tanaman obat. Sementara karbon diasumsikan terus ditemukan pada rata-rata 135 ton C / Ha.
Pelaksanaan dari surili tahun 2009 didukung oleh Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, IRATA, Pemerintah Kabupaten Bogor dan Tanadaru Taman Nasional Manupeu.

PENERIMAAN MAHASISWA BARU PROGRAM PASCASARJANA

BOGOR – Pada tahun akademik 2009/2010, Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, program pascasarjana menerima mahasiswa reguler untuk program master dan doktor. Seperti diketahui, DKSHE membuka dua program studi yaitu Konservasi Biodiversitas Tropika (KVT) dan Manajemen Ekowisata dan Jasa Lingkungan (MEJ). Berdasarkan informasi dari ketua program studi KVT  Dr.Ir. Machmud Thohari, DEA, untuk semester ini KVT menerima 6 mahasiswa untuk program master dan 5 mahasiswa program doktor, sedangkan untuk program studi MEJ menerima 11 mahasiswa program master dan 1 mahasiswa program doktor.

Sampai dengan tahun 2009, Program Pascasarjana di Departemen KSHE telah membuka 3 periode penerimaan mahasiswa. Selain KVT dan MEJ juga membuka program studi Konservasi Keanekaragaman Hayati Profesi (KKH) dan RARE. Saat ini jumlah mahasiswa pasca sarjana adalah 74 mahasisa program master dan 16 mahasiswa program doktor.

Kami berharap Program Pascasarjana DKSHE dapat menjadi program utama di bidang konservasi keanekaragaman hayati, ekowisata dan jasa lingkungan di Indonesia.