Arsip Kategori: News

Eksplorasi Fauna, Flora dan Ekowisata Indonesia (RAFFLESIA) HIMAKOVA 2013 di Cagar Alam Bojonglarang Jayanti Cianjur

 

Cianjur, 23 Januari-1 Februari 2013. Kegiatan ekspedisi RAFFLESIA merupakan suatu kegiatan eksplorasi keanekaragaman fauna, flora dan inventarisasi potensi ekowisata dan gua yang dilakukan pada atau kawasan konservasi khususnya pada kawasan konservasi yang berada di Pulau Jawa. Kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahunnya oleh HIMAKOVA (Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata), lokasi yang pernah dilakukan ekspedisi ini diantaranya Taman Nasional Halimun Salak, Cagar Alam Sukawayana, Cagar Alam Tangkuban Perahu, dan kegiatan Rafflesia 2013 dilakukan di Cagar Alam Bojonglarang Jayanti, Cianjur, Jawa Barat.

e-rafflesia2

Kegiatan ini umumnya bertujuan untuk menghasilkan data dan informasi terbaru mengenai keanekaragaman, penyebaran, dan kelimpahan jenis Fauna (meliputi mamalia, burung (aves), herpetofauna (reptil dan amfibi), dan kupu-kupu) dan Flora serta peranannya dalam ekosistem. Lalu, untuk mengahsilkan data dan informasi mengenai potensi gua, potensi objek dengan daya tarik wisata, dan untuk menggali informasi mengenai pandangan / sikap serta harapan masyarakat sekitar kawasan konservasi tersebut yang berkaitan dengan pengelolaan kawasan konservasi agar dapat menunjang pengelolahan kawasan konservasi.

Interaksi yang ada antara manusia dengan sumber daya alam sebagai satu kesatuan ekosistem diharapkan dapat menghasilkan dampak positif bagi konservasi sumber daya alam di dalam kawasan (Abdul Haris Mustari).

e-rafflesia3 e-rafflesia4

Foto Kegiatan RAFFLESIA HIMAKVOVA 2013

Pelepasan PKLP 2013: Mahasiswa DKSHE Praktek Lapang di 12 Taman Nasional

Bogor, 31 Januari 2013. Dalam rangka untuk memenuhi kompetensi mayor, mahasiswa DKSHE semester 8 akan melakukan Praktek Kerja Lapang Profesi (PKLP) di 12 taman nasional. Pelepasan PKLP dilakukan oleh Wakil Dekan Fakultas Kehutanan IPB, Dr. Ir. Naresworo Nugroho, dihadiri oleh Ketua Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (DKSHE) Prof. Dr. Sambas Basuni, Sekretaris DKSHE, Dr. Ir Agus Hikmat, MSc.F dan Komisi PKLP, Dr. Ir. Arzyana Sunkar, Eva Rachmawati, S.Hut., MSi., dan Resti Meilani, S.Hut., MSi.

Komisi PKLP, diwakili Eva Rachmawati, S.Hut., MSi, dalam laporannya menyebutkan bahwa kegiatan PKLP 2013 diikuti oleh 74 mahasiswa, yang akan tersebar di 12 taman nasional (TN), antara lain TN Ujung Kulon, TN Karimun Jawa, TN Alas Purwo dan TN Bali Barat. Kegiatan PKLP ini akan berlangsung selam 1 bulan (Februari-Maret), dan akan ditutup dengan seminar PKLP sekitar bulan April 2013.

Dalam sambutannya, Ketua DKSHE, mengatakan bahwa kegiatan PKLP harus dilakukan secara sungguh-sungguh oleh mahasiswa, terutama dalam pengumpulan data aspek yang dikaji. Sehingga data yang terkumpul penting sebagai informasi bagi pengelolaan taman nasional. Sedangkan, Wakil Dekan, dalam sambutan pelepasan PKLP tersebut, mengatakan pentingnya mahasiswa DKSHE mengenal lapangan atau hutan rimba, sebagai tempat nanti bekerja. Jangan menjadi rimbawan salon yang hanya mau bekerja di kota. Mungkin sebagaimana bait dalam lagu Mars Rimbawan…, rimba raya maha taman tempat kita bekerja (Agus Hikmat).

Diskusi Bulanan: Keanekaragaman Hayati dan Ketahanan Nasional Bangsa Indonesia

Bogor, 30 Januari 2013. Dalam rangka peringatan ulang tahun emas atau 50 tahun Fakultas Kehutanan IPB, pada tahun 2013 ini digelar serangkaian diskusi bulanan. Pada diskusi yang pertama bulan Januari ini, disampaikan makalah hasil pemikiran Prof. Dr. Ir. Hadi S. Alikodra, MS (DKSHE) dengan judul “ Keanekaragaman Hayati dan Ketahanan Nasional Indonesia”. Diskusi ini dimoderatori oleh Ir. Haryanto, MS, dengan pembahas Prof. Dr. Dedy Darnaedi (LIPI) dan Ir. Antung Dedy Radiansyah (KLH), dan dihadiri oleh kalangan dosen dan mahasiswa pasca sarjana Fakultas Kehutanan IPB.

Dari makalah Prof. Hadi tersebut, dapat disimpulkan : 1) Indonesia terdiri dari berbagai suku dan pulau, dikelilingi oleh lautan yang luas, dan berbagai kekayaan hayati yang terkandung di dalamnya adalah national asset, secara nasional berpotensi bagi kemakmuran bangsa yang berkeadilan, dan berkedaulatan; 2) Bagi jaminannya terhadap national security, bangsa ini berkewajiban berupaya keras untuk mempertahankan keanekaragaman hayatinya sebagai bagian dari keutuhan wilayah Indonesia dalam sistem wawasan nusantara terhadap segala ancaman baik yang berasal dari dalam maupun luar; 3) Politik bangsa mengarah pada pembangunan hijau yang dapat menjadi faktor dominan bagi terselenggaranya ketahanan nasional, sehingga keanekaragaman hayati sebagai sumber kekakayaan alam terbarukan merupakan aset nasional yang sangat berharga dan strategis bagi tercapainya stabilitas wawasan nusantara; 4) Pemerintah Indonesia berkewajiban mewujudkan tercapainya cita-cita berbangsa dan bernegara, stabilitas ketahanan nasional dan wawasan nusantara yang semakin kokoh, yang membutuhkan peningkatan capacity building secara nasional (Agus Hikmat).

Mahasiswa Pascasarjana PS KVT Berkunjung ke Kebun Raya Cibodas

Cianjur, 15 Januari 2013. Dalam rangka praktikum MK Manajemen Plasma Nutfah Tumbuhan, sebanyak 7 orang mahasiswa pascasarjana PS Konservasi Biodiversitas Tropika (KVT) Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan IPB, dari program Magister dan Doktor berkunjung ke Kebun Raya Cibodas, Cianjur. Kebun Raya Cibodas (KRC), merupakan kebunraya yang cukup tua di Indonesia, didirikan pada April 1852, dan Johannes Ellias Teijsmann sebagai kurator pertama KRC. Lokasi KRC, terletak di di Gunung Gede Pangrango, pada ketinggian 1300-1425 m dpl, seluas 84,99 hektar, dengan 1297 koleksi spesies, 750 koleksi biji, dan 5310 herbarium. Koleksi ini meliputi, 243 spesies anggrek, 119 spesies kaktus dan 103 spesies succulent. Selain itu, ada Kebun Rhododendron, sakura, paku, lumut, bunga bangkai (Amorphophalus titanum), dll. Sejarah mencatatat, KRC yang pertama kali menumbuhkan kina (Cinchona calisaya Wedd.) di Indonesia sebelum disebarkan secara luas. Rombongan mahasiswa KVT, dipimpin salah seorang dosen Dr. Agus Hikmat, diterima oleh Decky Junaedi, MSc., mewakili Kepala KRC. Dalam penjelasannya, bahwa KRC sebagai tempat konservasi ex-situ flora, khususnya flora pegunungan baik asli Indonesia maupun dari luar. Kegiatan KRC, mulai dari register tumbuhan yang masuk ke KRC, aklimatisasi, penanaman hingga pemeliharaan. Koleksi KRC dan keindahan alamnya, menjadi salah satu daya tarik untuk pelajar, mahasiswa, peneliti maupun masyarakat umum untuk datang ke KRC. Pada kegiatan praktikum ini, berhubung suasana hujan, rombongan hanya sempat mengunjungi koleksi anggrek, kaktus, bunga bangkai, taman lumut dan taman sakura (Agus Hikmat).

   

Mahasiswa DKSHE Belajar Pengobatan Alami

Bogor, 16 Desember 2012. Mahasiwa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (KSHE), Fakultas Kehutanan IPB mengadakan kunjungan ke Taman Sringanis, Cimanengah, Cipaku, Bogor untuk belajar pengobatan alami dengan memanfaatkan tumbuhan obat. Kunjungan ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan tiap tahunnya sebagai bagian rangkaian praktikum M.K. Konservasi Tumbuhan Obat Hutan Tropika.

Kunjungan diikuti tidak kurang dari 85 mahasiswa semester 7 tahun akademik 2012/2013, 12 asisten dan 1 dosen pendamping yakni Dr.Ir. Agus Hikmat M.Sc.F . Kegiatan berlangsung mulai pukul 08.00-16.00 WIB. Selama berada di Taman Sringanis, mahasiswa mendapatkan banyak pengalaman, mulai dari melihat percontohan pekarangan yang dipenuhi oleh tumbuhan yang berkhasisat obat, mencoba langsung produk tumbuhan obat sampai dengan penjelasan mendalam oleh salah satu pakar tumbuhan obat (herbalis) yang juga pemilik Taman Sringanis, Ibu Endah Lasmadiwati.

Saat berjalan mengelilingi taman, mahasiswa didampingi oleh pak Prasasti Tito Baroto yang siap sedia menjelaskan setiap tanaman yang ada di Taman Sringanis tersebut. Mulai dati tanaman sambiloto, pegagan, meniran, kumis kucing, botrowali, keladi tikus, binahong serta tumbuhan obat lainnya banyak ditemukan di sekitar Taman Sringanis ini.

Setelah puas mengelilingi taman, mahasiswa mendapat tambahan ilmu dari penjelasan Ibu Endah Lasmawidati. Beliau mulanya menjelaskan silsilah pemberian nama Taman Sringganis yang oleh beliau disebut berasal dari nama keluarganya sendiri, lalu beliau menjelaskan tentang visi, misi, latar belakang serta sistem kerja organ tubuh manusia dan cara membuat jamu dari campuran tumbuhan obat.

Lanjut Ibu Endah Lasmadiwati menyampaikan bahwa Taman Sringanis merupakan wujud kepedulian terhadap dambaan masyarakat dalam berkesehatan, terutama dengan menghidupkan dan meningkatkan kembali kesadaran bahwa manusia dan alam sekitarnya mempunyai potensi untuk membangun kualitas kesehatan fisik, mental dan spiritual. Taman yang didirikan pada tahun 1992 yang lalu ini memiliki misi mendorong masyarakat agar mampu mandiri dalam berkesehatan dengan bertumpu pada potensi diri dan alam mengacu pada kearifan budaya bangsa.

Diakhir kegiatan Ibu Endah Lasmadiwati berpesan agar setiap mahasiswa dapat menjadi manusia yang bermanfaat, tidak hanya bagi diri sendiri namun juga bangsa dan negaranya. Mahasiswa dapat mandiri dalam menjaga dan meningkatkan derajat kesehatannya, tidak hanya membeli produk obat atau tumbuhan obat (jamu) namun lebih dari pada itu, mampu membuat sendiri jamu dari tumbuhan yang banyak tumbuh di sekitarnya untuk mengobati keluarga dan masyarakat yang terserang penyakit (Arya Arismaya Metananda).