Arsip Kategori: News

Praktek Pengenalan Ekosistem Hutan Di Cagar Alam Leuweung Sancang Garut

Sancang, 25 Juni-5 Juli 2013. Kegiatan Praktek Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) merupakan praktek interdep yang harus diikuti oleh seluruh mahasiswa dari empat departemen (MNH, HHT, KSHE dan SVK) Fakultas Kehutanan IPB semester 4. Praktek ini diselenggarakan selama lebih kurang 10 hari. Praktek pengenalan ekosistem hutan ini, terdiri dari pengenalan ekosistem hutan mangrove, hutan pantai, hutan dataran rendah, hutan sub pegunungan, hutan pegunungan atas dan hutan tanaman. Mahasiswa peserta praktek dibagi dalam beberapa kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 10-12 orang. Kegiatan P2EH, dibagi dalam 4 jalur praktek, yaitu jalur Sancang Barat-Kamojang, Jalur Sancang Timur-Jalur Gunung Papandayan, Jalur Pangandaran-Gunung Sawal di Jawa Barat dan Jalur Cilacap-Gunung Slamet di Jawa Timur.

Salah satu tempat P2EH adalah ekosisten hutan di kawasan Cagar Alam Leuweung Sancang (CALS), Garut, Jawa Barat. Di dalam kawasan CALS terdapat tipe ekosistem hutan mangrove, hutan pantai, hutan dataran rendah dan ekosistem semak belukar. Kawasan hutan CALS kaya dengan berbagai spesies flora dan fauna. Kawasan CALS merupakan salah satu habitat Dipterocarpaceae yang ada di Pulau Jawa. Spesies dari keluarga Dipterocarpaceae yang tumbuh di kawasan CALS adalah palahlar (Dipterocarpus sp.) dan meranti (Shorea sp.). Flora langka dan dilindungi Rafflesia patma dapat dijumpai di kawasan CALS. Kawasan CALS, semula merupakan habitat banteng (Bos javanicus), namun keberadaannya sekarang sulit untuk dijumpai. Disamping itu, kawasan CALS juga merupakan habitat bagi 5 spesies primata, yaitu lutung, owa jawa, monyet ekor panjang, surili dan kukang. Berbagai spesies burung dapat dijumpai di kawasan CALS, antara lain rangkong, merak, ayam hutan, tohtor, raja udang dan lain-lain.

Kegiatan praktek P2EH di kawasan CALS dilaksanakan dalam 2 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 46 orang. Kelompok pertama berlangsung dari tanggal 25-30 Juni 2013, dan kelompok kedua berlangsung dari tanggal 1-5 Juli 2013. Praktek berlangsung di hutan mangrove, hutan pantai dan hutan dataran rendah (Agus Hikmat).

P2EH-2 P2EH-3 P2EH-4 P2EH-5 P2EH-6 P2EH-7

 

Pelatihan Pariwisata Berbasis Masyarakat

Bogor, 17-18 Juni 2013. Sekolah Pascasarjana Program Studi Manajemen Ekowisata dan Jasa Lingkungan (PS MEJ) Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (DKSHE) Fakultas Kehutanan IPB bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Maluku Utara mengadakan Pelatihan Pariwisata Berbasis Masyarakat Provinsi Maluku Utara. Pembukaan pelatihan dihadiri oleh Dekan Fakultas Kehutanan IPB, Ketua dan Sekretaris DKSHE, Ketua PS MEJ, dan peserta pelatihan.

Dalam laporannya, Ketua PS MEJ, Dr. Ir. Ricky Avenzora, MSc.F., mengatakan bahwa pelatihan ini diikuti oleh 15 orang peserta yang berasal dari berbagai kabupaten di Provinsi Maluku Utara. Pelatihan akan berlangsung selama 15 hari efektif, yang berupa kuliah di kelas, dan praktek atau studi banding ke berbagai tempat, seperti Bandung, Jogyakarta dan Bali. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk membangun wawasan dan memberi semangat dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat di Provinsi Maluku Utara.

Dekan Fakultas Kehutanan IPB, Prof. Dr. Ir. Bambang Hero Saharjo, MSc. menyambut baik adanya kerjasama pelatihan ini. Kegiatan pariwisata berbasis masyarakat dewasa ini sangat penting dan strategis sebagai sumber pendapatan asli daerah.

Kegiatan kuliah berlangsung dua hari. Hari pertama bertempat di Ruang Sidang Rafflesia DKSHE dan hari kedua di Ruang Sidang Sylva Fakultas Kehutanan IPB. Pemberi materi kuliah yaitu : Dr. Ir. Ricky Avenzora, MSc.F. (Rekreasi, Pariwisata dan Ekowisata); Prof.Dr. Ir. Sambas Basuni, MS (Konservasi Sumberdaya Alam); Dr. Ir. Rachmad Hermawan, MSc.F. (Metoda Pembangunan dan Pengembangan Ekowisata Hutan); Dhian Tyas Untari, SE, MM (Metoda Pembangunan dan Pengembangan Ekowisata Kuliner); Prof. Dr. EKS Harini Muntasib, MS (Metoda Pembangunan dan Pengembangan Ekowisata Pendidikan); Dr. Ir. Tutut Sunarminto, MS (Metoda Pembangunan dan Pengembangan Ekowisata Budaya dan Peninggalan); Dr. Ir. Ferdinan Yulianda, MSc. (Metoda Pembangunan dan Pengembangan Ekowisata Bahari dan Pesisir); dan Dr. Ir. Adjat Sudrajat, MS (Metoda Pembangunan dan Pengembangan Usaha Jasa Ekowisata). Setelah peserta menyelesaikan kegiatan kuliah di kelas, mereka akan praktek atau studi banding ke berbagai tempat wisata, seperti Bandung, Jogjakarta dan Bali (Agus Hikmat).

Pelatihan_Pariwisata2 Pelatihan_Pariwisata3 Pelatihan_Pariwisata4

Workshop : Penelitian, Pengumpulan dan Teknik Laboratorium dalam Herpetologi

Bogor, 27 Mei 2013. Memperingati bulan biodiversitas, Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (DKSHE) Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor bekerja sama dengan University of Texas at Arlington (UTA), LIPI, Universitas Brawijaya, Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) dan beberapa perwakilan dari universitas lainnya mengadakan kegiatan workshop yang mengangkat tema “Penelitian, Koleksi dan Teknik Laboratorium dalam Herpetologi”. Kegiatan ini dilaksanakan selama lima hari, yaitu hari pertama dan kedua dilaksanakan workshop (presentasi) mengenai herpetologi di Kampus IPB. Hari ketiga peserta mengunjungi Museum Zoologicum Bogoriense dan pada hari keempat dan kelima peserta mengunjungi laboratorium alam di Kebun Raya Cibodas serta melakukan pengamatan (monitoring) herpetofauna di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

Workshop hari pertama dilaksanakan di Ruang Sidang Sylva Fakultas Kehutanan IPB dimulai dari pukul 08.00 – 17.00 WIB. Kegiatan dibagi atas beberapa sesi presentasi. Presentasi pertama disampaikan oleh perwakilan dari UTA yaitu Eric Smith tentang “Diversity Exploration of The Herpetofauna of Java and Sumatra”, presentasi kedua disampaikan oleh perwakilan IPB yaitu Mirza D. Kusrini mengenai “Diversity and Ecology The Amphibian of Gunung Gede Pangrango National Park” dan presentasi ketiga yaitu perwakilan dari UTA yaitu Michael Harvey tentang “The Systematic of The Lizard of The Familiy Teiidae”, masing-masing pembicara menyampaikan materi selama 45 menit dan dilanjutkan dengan diskusi bersama 25 peserta yang hadir.

Setelah makan siang, presentasi dilanjutkan kembali. Sebagai pembicara pertama pada sesi kedua ini yaitu perwakilan dari UTA Eric Smith mengenai “Studying The Coral Snake of The World : Systematic Significance and Some Trivia”, presentasi selanjutnya dilakukan secara panel yaitu perwakilan mahasiswa IPB yang disampaikan oleh Adininggar Ul-Hasanah, Luthfia Nuraini dan Arief Tajalli yang mengangkat tema ekologi herpetofauna di berbagai tempat di Indonesia. Setelah itu, presentasi dilanjutkan oleh Elijah Wostl (UTA) mengenai “ Herpetofauna of The Mariana Island”. Presentasi selanjutnya disampaikan oleh Misbahul Munir dari Universitas Negeri Malang mengenai “ The Amphibian of Mount Ungaran, Centrla Java”. Sebagai penutup, presentasi dibawakan oleh Nia Kurniawan “Systematic of Phylogenics of Fejervarya cancrivora in Asia” dan Eric Smith mengenai “Techniques Collection and Preservationof Amphibian and Reptiles”. Tujuan dari kegiatan ini adalah mempublikasikan hasil penelitian keanekaragaman herpetofauna di dunia khususnya di Indonesia. Salah satu harapan dari dilaksanakannya kegiatan ini adalah dapat meningkatkan upaya konservasi dan pelestarian herpetofauna di seluruh dunia untuk masa yang akan datang (Fatwa Nirza Susanti & Arya Arismaya Metananda).

Workshop-Herpeto-2 Workshop-Herpeto-3 Workshop-Herpeto-4 Workshop-Herpeto-5 Workshop-Herpeto-6 Workshop-Herpeto-7

Menuju Kampus Biodiversitas : Talkshow dan Expo

Bogor, 19 Mei 2013. Dalam rangka pendeklarasian IPB sebagai kampus biodiversitas (keanekaragaman hayati) dan memperingati hari keanekaragaman hayati, Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (HIMAKOVA), Fakultas Kehutanan IPB mengadakan Kegiatan Talkshow dan Expo Kampus Biodiversitas. Kegiatan ini merupakan puncak kegiatan dari berbagai rangkaian kegiatan Menuju Kampus Biodiversitas yang dilaksanakan sejak awal bulan Mei yang lalu. Kegiatan talkshow dan expo secara resmi dibuka oleh Sekretaris Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (DKSHE) Fakultas Kehutanan IPB, Dr. Ir. Agus Hikmat, MSc.F.

Talkshow diadakan di Plaza Rektorat kampus IPB Darmaga, dilakukan dalam 2 sesi. Sesi pertama mengangkat tema “Biodiversity For Now and Future”. Dalam sesi ini hadir sebagai pembicara perwakilan dari Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi dan Hutan Lindung (PJLKKHL) Kementerian Kehutanan, Ibu Julianti Siregar S.Hut, M.Si dan perwakilan dari LSM Suaka Elang, Bapak Zaini Rahman.

Pada sesi kedua, pembahasan lebih diperdalam dengan tema “Mempertahankan Biodiversitas di Tengah Pembangunan Kampus IPB”. Sebagai pembicara pada sesi ini adalah Direktur Perencanaan dan Pengembangan IPB, Dr. Drs. D. Iwan Riswandi, SE, M.Si, Guru Besar Fakultas Kehutanan IPB Prof. Dr. Ir. Ervizal AM Zuhud, MS dan Dr. Majariana Krisanti, S.Pi., M.Si selaku ahli biodiversitas perairan dari Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB.

Sedangkan materi yang dipamerkan dalam Expo Biodiversitas berupa hasil kegiatan kreativitas mahasiswa, serta kegiatan kewirausahaan maupun UKM (Usaha Kecil dan Menengah) yang berhubungan dengan biodiversitas.

Kegiatan yang banyak dihadiri oleh siswa-siswi SMA di Bogor ini memiliki sasaran agar masyarakat pada umumnya, dan sivitas academika IPB pada khususnya mempunyai pemahaman yang sama tentang penting biodiversitas dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini diharapkan sebagai wujud implementasi Kampus IPB Darmaga menuju Kampus Biodiversitas yang dicita-citakan (Arya Arismaya Metananda).

Talkshow-2 Talkshow-3 Talkshow-4 Talkshow-5 Talkshow-6 Talkshow-7 Talkshow-8 Talkshow-9

Jalan Kaki Hijaukan Alam (JKHA) IX

Bogor, 18 Mei 2013. Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan pendeklarasian IPB sebagai kampus biodiversitas dan memperingati hari keanekaragaman hayati, Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (HIMAKOVA), Fakultas Kehutanan IPB mengadakan kegiatan Jalan Kaki Hijaukan Alam (JKHA). Kegiatan ini merupakan kali kesembilan dilaksanakan oleh HIMAKOVA sejak pelaksanaan JKHA pertama pada tahun 1988.

JKHA merupakan kegiatan berbasis lingkungan yang mengedepankan semangat untuk kembali menghijaukan lingkungan serta melestarikan alam termasuk biodiversitas. Diikuti oleh siswa-siswi SD yang ada di Bogor antara lain SD Papandayan, SD Kebon Pedes 1, SD Kebon Pedes 5, SD Bantar Jati 6 dan SD Bantar Jati 7, kegiatan JKHA ini langsung dibuka oleh Sekretaris Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan IPB Dr. Ir. Agus Hikmat, M.Sc.F.

Bentuk kegiatan JKHA IX terdiri atas green street dan wisata biodiversitas. Kegiatan green street ini diisi dengan penanaman spesies tumbuhan di beberapa jalan yang ada di kampus IPB Darmaga. Adapun pemilihan spesies tumbuhan disesuaikan dengan nama jalan dimana tumbuhan tersebut akan ditanam. Diantara tumbuhan yang ditanam tersebut adalah kamper, ulin, meranti dan agathis.

Kegiatan wisata biodiversitas diisi dengan berjalan kaki mengelilingi kampus IPB Darmaga oleh peserta JKHA IX, disertai dengan adanya pengenalan terhadap keanekaragaman hayati yang ada di sepanjang jalur berupa satwa serta tumbuhan maupun potensi alam lainnya. Harapannya bagi para pelajar yang sebelumnya mendapatkan materi pendidikan konservasi lingkungan oleh tim HIMAKOVA di sekolahnya masing-masing dapat melihat langsung contoh keanekaragaman hayati yang terdapat di kampus IPB Darmaga.

Menurut ketua pelaksana, Hamdani Rachman dalam kegiatan JKHA IX, peserta dibagi menjadi beberapa kelompok yang didampingi oleh pemandu dari Himakova dan Agroedutourism (AET) IPB kemudian berjalan kaki melewati jalur yang sudah ditentukan. Selama kegiatan, pemandu memberikan materi pengenalan biodiversitas (satwa, tumbuhan, tipe ekosistem) dan aspek lain yang terkait dengan lingkungan dan potensi alam yang ada di kampus IPB Darmaga ini (Arya Arismaya Metananda).

jkah-ix-2 jkah-ix-3 jkah-ix-4 jkah-ix-5 jkah-ix-6 jkah-ix-7

Inisiasi Pembentukan Masyarakat Konservasi Indonesia

Bogor, 8 Mei 2013. Bertepatan dengan diselenggarakannya seminar PKLP 2013, juga turut diinisiasi pembentukan organisasi Himpunan Profesi atau Masyarakat Konservasi Indonesia. Pemilihan waktu bersamaan dengan seminar untuk inisiasi pembentukan Masyarakat Konservasi Indonesia merupakan momentum yang baik, karena pada kesempatan tersebut berbagai stakeholder masyarakat konservasi turut hadir, antara lain perwakilan Perguruan Tinggi, Kementerian Kehutanan, LIPI, Balai Taman Nasional, LSM yang bergerak dalam bidang konservasi serta mahasiswa.

Acara inisiasi difasilitatori oleh Ir. Haryanto S. Putro MS, dosen Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (DKSHE) Fakultas Kehutanan IPB, para peserta yang hadir diminta pandangannya terhadap wacana pembentukan Himpunan Profesi atau Masyarakat Konservasi Indonesia. Berdasarkan pandangan-pandangan yang muncul, nampak bahwa peserta setuju dengan wacana ini, hanya saja perlu dirumuskan terlebih dahulu dalam rangka persamaan persepsi akan makna profesi, masyarakat juga makna konservasi yang dituju.

Dinamika perdebatan guna menyamakan persepsi pun muncul mulai dari penggunaan kata masyarakat konservasi atau himpunan profesi konservasi serta point-point lainnya. Perdebatan tersebut pun berakhir dengan disepakatinya beberapa point:

  1. Pembentukan pokja Himpunan Masyarakat Konservasi yang diketuai oleh Dr. Ir. Burhanuddin Masy’ud, MS, dengan anggota antara lain dari Balai Taman Nasional Bali Barat, Balai Taman Nasional Ujung Kulon, Balai Taman Gunung Gede Pangrango, Balai Taman Nasional Alas Purwo, Universitas Nusa Bangsa, LIPI, LSM Burung Indonesia dan mahasiswa.
  2. Dalam rangka penyiapan draft anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, maka pokja secara intens melakukan komunikasi via email.
  3. Akhir Mei diharapkan terwujud draft anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang telah disepakati bersama.
  4. Pertemuan lanjutan setelah draf anggaran dasar dan anggaran rumah tangga disepakati serta pembentukan organisasi didepan notaris.
  5. Lokakarya untuk pematangan visi misi, pembentukan pengurus, program kerja serta launching Masyarakat Konservasi Indonesia.

Kita tentu berharap agar Masyarakat Konservasi Indonesia (Indonesia Conservation Society) sebagai wadah komunikasi pelaku atau peminat konservasi segera terwujud. (Arya Arismaya Metananda).

Seminar2 Seminar3 Seminar4 Seminar5